Pulau socotra dan misteri Dajjal Pulau socotra adalah sebuah pulau yang berada dikawasan yaman, pulau yang memiliki banyak keunikan ini terletak di 240 km sebelah timur Tanduk afrika dan 380 km selatan jazirah arab. Dunia menjulukinya mulai dari pulau alien hingga pulau neraka. Karena letaknya yang terpencil maka jarang sekali turis yang berwisata kepulau socotra, padahal banyak sekali keunikan dan keindahan yang dapat di nikmati dipulau ini. Pulau socotra kaya dengan flora dan fauna langka dan unik yang hingga saat ini belum ditemukan ditempat lain. Dan karena hal itu UNESCO memberikan penghargaan kepada pulau socotra sebagai salah satu lokasi warisan dunia. Berbagai teori mengemukakan bahwa di pulau ini adalah tempat dimana Dajjal di kurung. Hal tersebut di dukung oleh fakta bahwa keanehan di pulau ini sangatlah tidak biasa, ditambah lagi dengan adanya hadits nabi yang menyatakan bahwa tempat Dajjal di kurung adalah sebuah pulau di laut Yaman. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh muslim, Fatimah binti Qais menyatakan, "Aku telah mendengar muadzin Rasulullah SAW memanggil untuk shalat. Aku pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah SAW. Selesai shalat, Rasulullah SAW naik ke mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda sambil tertawa dan berkata : "Jangan ada yang bergerak". Kemudian berkata : "Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?" Kami menjawab : "Allah dan Rasul-nya yang lebih tau". Rasulullah SAW berkata lagi : "Demi Allah aku menyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan kabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahwa Tamim Al-Dariy adalah seorang nasrani, kemudian dia datang menjumpaiku dan masuk islam. Dia bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal. "Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya. Katanya dia bersama 30 orang temannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudra yang luas." "Mereka tidak dapat mengarahkan kapalnya ke pantai sehingga harus berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari." "Di pulau yang tidak berpenghuni itu mereka bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana kelamin dan duburnya." Mereka bertanya kepada binatang itu : "Makhluk apa engkau ini?" Binatang itu menjawab : "Aku adalah Al-Jassasah." Mereka tanya : "Apa itu Al-Jassasah?" Binatang itu hanya menjawab : "Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat itu untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dengan kamu." Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukan oleh binatang itu. Di sana mereka menemukan seorang pria sangat besar dan tegap. Artinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya : "Siapakah anda?" Orang seperti raksasa itu menjawab : "Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya siapa kamu ini?" Mereka menjawab : "Kami adalah orang arab. Kami pergi kelaut naik kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudra luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar dipulau Anda ini." "Awalnya kami bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jenis kelaminnya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab : "Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat itu untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu kamu." "Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah bertemu dengan Anda dan kami ingin tahu siapa Anda sebenarnya?" Makhluk yang besar itu belum menjawab pertanyaan mereka dia terus saja mengajukan pertanyaan. "Ceritakan kepadaku keadaan kebun kurma yang di bisan (nama tempat negeri Syam) itu?" Mereka menjawab : "Kondisi apanya yang tuan maksudkan?" Orang besar itu menjawab : "Maksudku apakah pohon kurma itu berbuah?" Setelah mereka menjawab bahwa pohon kurma itu masih berbuah, orang besar tadi berkata : "Aku takut pohon itu tidak berbuah." Orang besar itu bertanya lagi : "Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah (Danau Tiberias)." Mereka menjawab : "Tentang apanya yang tuan maksudkan?" Pria besar itu menjawab : "Maksudku airnya apakah masih ada?" Mereka menjawab : "Airnya tidak susut." pria besar itu berkata : "Air sungai itu disangsikan akan kering." Akhirnya pria raksasa itu berkata : "Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?" Mereka menjawab : "Dia telah berhijrah dari makkah ke madinah." Pria besar itu bertanya lagi : "Apakah dia diperangi oleh orang-orang arab?" Mereka menjawab : "Ya, dia diperangi oleh orang-orang arab." Pria besar itu bertanya lagi : "Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?" Mereka ceritakan bahwa Rasulullah SAW telah mengembangkan dakwahnya dan sudah banyak pengikutnya. Pria raksasa itu berkata lagi : "Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya." Kemudian pria raksasa itu berkata : "Sekarang aku terangkan kepadamu bahwa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajahi dunia ini. Dalam waktu 40 malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikendalikan oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusnya." Rosulullah SAW menekankan tongkatnya diatas mimbar sambil berkata : "Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, yaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?" Mereka menjawab : "Ya, sudah ya Rosulullah." Rosulullah berkata lagi : "Sesungguhnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan aku lagi. Ceritanya itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, yaitu tentang Makkah dan Madinah yang tidak dapat dimasuki Dajjal." "Hanya saja dia mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Dia dari arah timur. Dia dari arah timur," kata Rosulullah SAW sambil menunjuk kearah timur. Begitulah hadits yang menguatkan bahwa di pulau socotra mirip sekali dengan apa yang diceritakan di hadits Tamim.
Sejauh ini para ilmuwan berpendapat bahwa makhluk hidup yang ada di pulau ini adalah sejenis makhluk hidup yang berasal dari masa lampau atau purba dan belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Menurut mereka, Pulau Socorta terbentuk sejak jutaan tahun lalu dengan kondisi yang sama seperti saat ini. Bentuk dan keberadaan pulau ini tidak pernah terganggu oleh pergerakan geologi dari wilayah bumi lainnya. Salah satu flora aneh yang ditemukan disini adalah Pohon Darah Naga ( Oracanea cinnaban). Keanehan Pohon Darah Naga terletak pada getahnya yang berwarna merah konon banyak yang percaya getahnya bisa dijadikan sebagai obat dan bentuk pohon ini yang unik mirip seperti payung. Di wilayah ini paling tidak ada 900 jenis tanaman aneh yang ditemukan. "Dunia wisata menyebut Pulau Socorta sebagai dunia yang hilang." Bagaimana apakah Anda tertarik untuk berwisata ke Pulau Socorta yang seperti berada di zaman purba kala silahkan kunjungilah tapi waspadalah karena banyak binatang-binatang aneh disana dan hati-hati bila bertemu Dajjal yah hehehe, tapi penulis menjamin pemandangan alamnya luar biasa apa lagi pantainya masih perawan alias belum terjamah tapi disana belum ada hotel coba saja berwisata kesana jika Anda penasaran dan ingin mengetahuinya. Back to home