Kronologi Kiamat Dan Imam Mahdi
Kali ini penulis akan membahas tentang kronologi terjadinya kiamat dan datangnya Imam mahdi. Karena menurut penulis sangat menarik sekali untuk mengetahui kronologi terjadinya kiamat. Kita telah banyak melihat dan mendengar banyak sekali hadist-hadist tanda-tanda kiamat yang telah terbukti kebenarannya. Berikut ini penulis akan menjelaskannya sesuai hadist-hadist dan kajian ilmu yang ada.
Hampir Sempurnanya Fase-Fase Kepemimpinan Ummat Nabi Muhammad
Imam asy-Syaukani mengatakan : "...jumlah ke semua hadits-hadits dan riwayat yang dapat kita kumpulkan mencapai drajat 'mutawatir' bila di telaah secara mendalam..." (Kitab al-Fath ar-Rabbani asy-Syaukani)
Menurut sebuah hadits, zaman ummat Nabi Muhammad SAW terbagi kepada lima bagian mengikuti kerangka masa. "Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Seterusnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah 'ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia mengkehendaki untuk mengangkatnya. Seterusnya masa kerajaan yang menggigit / 'Menjajah' (Mulkan 'Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia mengkehendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu masa penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak / 'Diktator' (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia mengkehendaki untuk mengangkatnya. Seterusnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah 'ala minhaj an-nubuwwah), kemudian baginda (Nabi) diam."

"Ke lima-lima bagian kerangka masa zaman ummat Nabi Muhammad SAW hampir sempurna semuanya. Dimana pada bagian ke empat adalah masa penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak / 'Diktator' (Mulkan Jabariyyan), telah berlangsung di zaman sekarang ini. Bagaimana kita lihat negara-negara Iran, Suriah, Rusia, Amerika mempertontonkan kekuatannya di timur tengah. Dan hanya pada bagian ke lima yang belum terjadi, yakni zaman Khilafah yang nanti akan di pimpin oleh seorang pemuda yang di muliakan Allah SWT dalam satu malam yaitu 'Imam Al-Mahdi'. Betapa besarnya harapan ummat islam terhadap pemimpin Khilafah di akhir zaman ini, hingga akan muncul pula golongan dalam ummat islam yang begitu takjub hingga membawa mereka menjurus kepada kesesatan yang nyata."
Catatan Penting :
1.) Munculnya pihak yang mendakwa "seseorang" itu adalah Al-Mahdi yang di nanti-nantikan berdasarkan hanya beberapa ciri-ciri individu itu.

2.) Ada juga individu yang mendakwa dirinya adalah Al-Mahdi yang di nanti-nantikan.

"Alhasil, telah wujud ijma' di kalangan Ulama Ahlul Sunnah wal Jamaah (mengenai hadits-hadits sahih) tentang Al-Mahdi yang mana wajib untuk kita percayai kepadanya."

AL-MAHDI TERMASUK PERSOALAN AQIDAH
Dalam pegangan Ahlul Sunnah wal Jamaah, Imam Mahdi termasuk di dalam soal Aqidah Islam. "Ummat Islam wajib mempercayai dan meyakininya sebagaimana telah di kabarkan secara mutawatir di dalam hadits-hadits Nabawi". Firman Allah SWT dalam surat al-Hasyr secara jelas menerangkan : "Apa yang di berikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah." (Surat al-Hasyr : 7)
Berdasarkan ayat di atas jelaslah, bahwa apa saja yang di berikan dan di kabarkan oleh Rasulullah SAW wajib di imani. Dan menafikan apa yang di ucap atau di perakui oleh Rasulullah SAW (seperti mengatakan bahwa Al-Mahdi bukan termasuk soal Aqidah) samalah seperti menafikan beriman kepada Rasulullah SAW. Alhasil, setiap apa yang di kabarkan oleh Rasulullah SAW tentang sesuatu perkara adalah berdasarkan kepada wahyu yang di turunkan oleh Allah SWT.

Ibnu Hazm dalam Kitab Muratibul Ijma' menjelaskan bahwa : "Ulama Islam telah Istifaq dan Ijma', bahwa sabdaan Rasulullah apabila telah sah dan benar bahwa itu adalah sabda Rasulullah dengan yakin, maka ia wajib kita ikuti."

Al-'Allamah Syeikh Muhammad Zahid al-Kautsar ketika mengulas perkataan Ibnu Hazm di dalam Kitabnya Nadzratun Ibaratun : "Di hukum KAFIR sesiapa yang ingkar dengan hukum yang ada Ijma' (sepakat) padanya dengan Ijma' yaqini (kesepakatan yang di yakini), bukan ia di iktibarkan kufur dari segi Ijma', bahkan di hukum Kafir dari segi ia ingkarkan perkara yang tersabit (muktamad) dalam agama dengan ilmu dharuri dan Ijma' yaqini itu mustilah ia bersandarkan kepada AL-QURAN dan HADITS MUTAWATIR. Maka orang yang ingkar akan hukum yang tsabit dengan AL-QURAN atau HADITS MUTAWATIR bukan saja ia ingkarkan Ijma', bahkan ia ingkarkan AL-QURAN dan HADITS MUTAWATIR."

Sedangkan menurut, Al-'Allamah As-Safarini, di dalam kitab tauhidnya yang terkenal, ad-Duratul Mudhiyatu Fi Aqidatil Firqatil Mardhiya ketika memberi komentar tentang pengzahiran Imam Mahdi menyebut : "Adapun beriman dengan keluarnya Imam Mahdi itu adalah wajib sebagaimana yang telah di tetapkan pada ilmu ahli tauhid dan telah di tuliskan dalam Aqidah Ahlul Sunnah wal Jamaah."

PERSIDANGAN JAMAAH ULAMA
Persidangan Jamaah Ulama, Majelis Agama Islam Kelantan turut mengeluarkan fatwa yang berbunyi : "Setelah mengkaji dan berbincang dengan panjang lebar. Maka Jamaah Ulama bersetuju memfatwakan seperti berikut :

1.) Orang Islam sayugianya (wajib senantiasa) beri'tiqad lahirnya Imam Mahdi akan datang.

2.) Imam yang di maksudkan itu berupa Khalifah yang memerintah dunia.

3.) Imam al-Mahdi adalah daripada keturunan Rasulullah SAW yang akan di bai'ahkan di antara Rukun Hajar al-Aswad dan Maqam Nabi Ibrahim.

4.) Tentang di manakah duduknya Imam Mahdi itu. Hanya Allah saja yang lebih mengetahui."

FASE-FASE DATANGNYA IMAM AL-MAHDI
1.) MUSIM HAJI BERDARAH DI MINA
Dahulu Negara Arab Saudi sudah menjadi perhatian dunia, karena konflik di dalam dan perebutan kuasa yang berlaku di negara tersebut setelah ke wafatan Raja Haramain (Arab Saudi). Urusan haji pada tahun tersebut menjadi kacau balau karena adanya perompakan dan kematian. Ada seperti tindakan sabotase yang mau memburukkan pimpinan pengganti Raja yang mengambil alih pada masa itu.

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Sebelum pembaiatan Al-Mahdi di antara Hajarul Aswad dan Maqam Ibrahim, ada kabilah yang menarik perhatian al-Mahdi mengenai sikap dan perampasan mereka terhadap jamaah haji di mina."

Di riwayatkan oleh 'Amr ibn Shu'ayb, al-Hakim dan Nu'aym ibn Hammad : "Orang-orang akan menunaikan ibadah haji bersama-sama dan berkumpul tanpa seorang Imam. Orang-orang yang naik haji akan di lempari dan akan ada sebuah peperangan di Mina yang menyebabkan banyak orang terbunuh dan darah akan mengalir sampai Jumratul Aqabah."

"Imam Mahdi tidak akan di bai'at di Ka'bah sebelum terjadi peristiwa yang nanti akan terjadi lagi di Arab Saudi. Ummat Islam yang sedang mengerjakan haji di bunuh beramai-ramai oleh sekumpulan orang-orang yang sengaja mau membunuh mereka. Kumpulan orang yang membunuh jamaah haji itu adalah dari kalangan orang-orang Syiah (Iran), karena hanya orang-orang Islam saja yang di benarkan masuk ke dalam kota suci Makkah."

"Di sebutkan dalam hadits ini ada kabilah yang merampas, ia sekaligus menunjukan bahwa mereka itu juga adalah orang-orang islam, mereka masuk ke Makkah dengan tujuan zahirnya untuk mengerjakan haji, kemudian semasa di Mina mereka membunuh sebanyak mungkin jamaah haji. Selain membunuh jamaah haji, mereka juga coba untuk merampas kuasa di Makkah, dengan tujuan dapat menguasainya dan sekaligus menghalangi kemunculan Imam Mahdi yang sebenarnya (bukan dari kalangan mereka), yang kemunculannya sudah amat pasti saat itu."

Sementara itu, Kitab Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan Fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman menerangkan : "Orang-orang akan menunaikan ibadah haji tanpa seorang imam yang memimpin mereka. Peperangan besar akan pecah ketika sampai ke Mina dan mereka di lempari seperti anjing di lempari dan suku-suku saling menyerang satu dengan lainnya. Perselisihan ini meluas sehingga ke dua kaki terkubur di genangan darah."

PERISTIWA BERDARAH MUSIM HAJI DI TAHUN 1979
Faktanya pernah terjadi satu kali pristiwa musim haji berdarah di Makkah pada tahun 1979. Sebuah pembantaian ketika musim haji yang sangat mirip dengan kenyataan di atas telah terjadi berhampiran. Menariknya, pembantaian ini terjadi pada permulaan periode sepanjang tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi, yaitu hari pertama 1400 Hijriah (21 november 1979). Hadits-hadits ini juga menyebut tentang pertumpahan darah dan pembantaian. Pembunuhan ke atas 30 orang sepanjang pertempuran antara tentara Arab Saudi dan Penganut Syiah yang melakukan kerusuhan selama tempo waktu tersebut, secara tidak langsung telah memperkuat lagi kebenaran hadits ini.
Jika di lihat dari sudut pandang sejarah, keganasan Penganut Syiah pada musim haji tahun 1979 adalah perkara yang biasa di karenakan :

1.) Pada musim haji tahun 1979, Khomeini telah mengarahkan kaum Kuffar Rafidah menyamar sebagai kaum Muslimin pergi menunaikan haji. Mereka lalu mengadakan kerusuhan serta mencemarkan perkuburan Baqi' (tanah perkuburan Sahabat Rasulullah SAW).

2.) Pada february 2009 kaum Rafidah yang menetap di Arab Saudi telah mengadakan kerusuhan di Masjid Nabawi dan sekali lagi mengotori perkuburan Baqi' serta menginjak-injak kubur para Sahabat Rasulullah SAW.

3.) Bukti lain ke ganasan kaum Syiah juga boleh di lihat pada kubah Masjid Nabawi, yang mana hingga saat ini masih kekal jasad seorang Penganut Syiah yang mencoba mencuri jasad Rasulullah SAW.

Pada masa Imam Mahdi nanti akan banyak peperangan dahsyat yang akan di laluinya. Salah satunya melawan kaum Syiah yaitu bangsa Persia (Iran), ini sesuai dengan hadits Nabi. Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan memerangi Jazirah Arab dan Allah memberikan kalian kemenangan. Kemudian kalian memerangi Persia (Iran), dan Allah memberikan kalian kemenangan. Kemudian kalian memerangi Rum (Rusia), dan Allah memberikan kalian kemenangan. Kemudian kalian memerangi Dajjal, dan Allah memberikan kalian kemenangan."

2.) TEMPAT IMAM AL-MAHDI DIBAI'AT
Menurut Syeikh Nu'aim bin Hammad (guru Imam Bukhari) dalam himpunan atsar akhir zaman, orang yang akan membai'atnya bukanlah dari kalangan orang awam, bahkan terdiri dari kalangan Ulama sholeh, para kekasih dan Aulia Allah SWT yang di dorong mencari Imam Mahdi. Kerja mencari Imam Mahdi bukan kerja kita, ia adalah kerja orang pilihan Allah SWT. Mereka yang di pilih Allah SWT itu mestilah dari kalangan orang sholeh dan para kekasih Allah SWT, karena hanya mereka saja yang nampak ciri-ciri sebenarnya Imam Mahdi. Melalui ilmu yang di karuniakan oleh Allah SWT, Mereka akan dapat mengenali pemuda yang bakal menjadi Imam Mahdi itu.

Oleh karena akhlak Imam Mahdi menyerupai akhlak Rasulullah SAW maka para kekasih dan Aulia Allah SWT adalah mereka yang layak berada di samping pembai'atannya. Mereka bukan saja faqih, alim, sholeh dan Aulia Allah SWT, bahkan mencintai Nabi Muhammad SAW. Mereka pernah dan sudah melihat akhlak Nabi di dalam mimpi-mimpi mereka, karena melihat Nabi di dalam mimpi adalah benar. Kehadiran Ulama sholeh, para kekasih dan Aulia Allah SWT di Bait Allah SWT (Ka'bah) pada saat itu atas dorongan yang tidak dapat di uraikan. Mereka seperti kisah tujuh pemuda Ashabul Kahfi yang berhimpun lari dari kekejaman Raja Diqiyanus, mereka berhimpun di tempat yang sama, padahal di kalangan mereka tidak mengenali satu sama lain tetapi mempunyai tujuan yang sama.

Di dalam Musnad Imam Ahmad, beliau mengeluarkan sebuah hadits dari Abu Qatadah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Di berikan bai'ah kepada seorang lelaki di tempat antara rukun (Hajar al-Aswad) dan maqam (Maqam Ibrahim) dan tidak ada yang menduduki Bait Allah (pada masa itu) kecuali yang berhak melakukannya."

Ummu Salamah meriwayatkan secara marfu' : "Akan terjadi perbedaan pendapat ketika wafatnya seorang khalifah. Kemudian salah seorang lelaki penduduk Madinah pergi keluar menuju Makkah. Penduduk Makkah menemuinya, memintanya keluar dari rumah, padahal ia tidak menyukainya. Kemudian mereka membai'at lelaki itu di antara rukun (Hajar al-Aswad) dan maqam (Maqam Ibrahim). Kemudian datanglah satu pasukan dari Syam untuk memeranginya. Pasukan itu di serang di padang pasir yang tandus, yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Ketika orang-orang sholeh Syam mengetahui itu, mereka mendatangi lelaki tersebut dan membai'atnya (diantara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim). Saat itu muncul seorang lelaki Quraisy yang memiliki garis keturunan dari pihak ibu Bani kilab. Lalu lelaki Quraisy itu mengirimkan pasukan untuk memerangi orang-orang yang membai'at tadi, mereka berhasil mengalahkan pasukan yang di kirim lelaki Quraisy itu. Pasukan Quraisy tersebut bagaikan anjing. Merugilah orang-orang yang tidak menyaksikan rampasan perang Bani kilab itu. Kemudian lelaki itu membagikan harta itu. Dia menerapkan sunnah Nabi Muhammad SAW sehingga Islam menjadi terhormat di muka bumi ini. Lelaki itu (Al-Mahdi) memerintah selama tujuh tahun, kemudian wafat dan kaum Muslimin mensolatkannya." Hadits di atas adalah satu bukti yang akan mensahihkan bahwa individu yang di bai'at itu adalah Imam Mahdi yang sebenar-benarnya.

3.) PASUKAN KHAS UNTUK MENCARI DAN MEMBUNUH IMAM MAHDI DIMUSNAHKAN OLEH ALLAH SWT
Bukti lain yang mensahihkan pembai'atan Al-Mahdi adalah sabda Nabi Muhammad SAW, akan ada bukti pertolongan Allah SWT yang akan menghebohkan seluruh pelosok dunia, yaitu tentara yang mau menghancurkan Imam Mahdi akan di tenggelamkan di Baida'. Sayyidah Aisyah Ummul Mu'minin ra berkata : "Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar di dalam tidurnya. Lalu aku bertanya : "Mengapa engkau berkeadaan seperti ini yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab : "Akan terjadi suatu keanehan yaitu sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Bait Allah (rumah Allah) untuk memburu seorang lelaki Quraisy yang sedang mengunjungi ka'bah. Sehingga apabila orang-orang telah sampai di sebuah padang pasir, maka mereka di telan bumi." Kemudian aku bertanya : "Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?" Baginda menjawab : "Benar, di antara mereka yang di telan tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang dan ada pula yang di paksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka di binasakan dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda. Kemudian Allah akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit (kiamat Hari Pengadilan), menurut niat masing-masing."

Dan ketika itu, sahihlah pemuda itu adalah Imam Mahdi yang di bantu oleh Allah SWT. Tenggelamnya tentara atau pasukan khas yang mau membunuh Imam Mahdi akan di siarkan ke seluruh dunia melalui bermacam-macam media massa terutamanya Televisi.

4.) MUNCULNYA API YANG MEMBAKAR HIJJAZ
Satu lagi tanda besar yang menarik perhatian dunia dan pengesahan bahwa Imam Mahdi telah zahir pada waktu itu, ialah munculnya api besar yang membakar tanah Hijjaz. Kemunculan api ini memang ada di sebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Namun api yang dinyatakan di atas bukanlah api yang muncul pada 654M tetapi api yang akan muncul di akhir zaman seiring dengan kezahiran Imam Mahdi. Ia berdasarkan pendapat Ibnu Hajar Al-Asqalani yang berpendapat bahwa api itu akan terjadi dua kali. Yang pertama, pada abad ke-7 H (seperti mana yang di sebut oleh kebanyakan ulama). Manakala yang ke dua akan terjadi di akhir zaman nanti. Menurut buku "Detik Menuju Kehancuran Alam Semesta" karya Abu Fatiah Al-Adnani, menyebutkan : "...Pasukan besar yang bergerak dari segala penjuru Jazirah Arab itu, berikut yang datang dari sekitarnya, juga yang datang dari luar Jazirah Arab, selamanya tidak akan dapat menjejakkan kaki di Makkah al-Mukarramah. Sebab penghancuran mengerikan atas pasukan as-Sufyani dan bencana besar akan terjadi dalam bentuknya yang tidak pernah terbayangkan dalam fikiran manusia waima yang terpintar. Api akan menyala berkobar-kobar secara tiba-tiba di seluruh penjuru Jazirah Arab... (diringkaskan) adalah api Hijjaz yang di beritakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Menurut hadits yang di riwayatkan Abu Hurairah ra beliau mengatakan : "Kiamat tidak akan terjadi sampai muncul api dari tanah Hijjaz yang menerangi punuk-punuk unta di Bushra." Menurut pendapat yang kuat, api ini bukanlah api yang menyala pada pertengahan abad ke-8 atau lebih tepat yaitu pada tahun 654 H.
Imam An-Nawawi dalam syarh shahih Muslimnya mengatakan :
"Di zaman kami menyala api di Madinah pada 657H. Api sangat besar itu muncul dari pinggir Madinah di belakang Harrah. Berita tentangnya sampai ke Syam dan negeri-negeri lain secara berantai..." Ibnu Katsir dan Al-Qurthubi menceritakan keadaan munculnya api ini dengan panjang lebar dalam kitab masing-masing, al-Bidayah wa al-Nihayah dan At-Tadzkirah. Dinyatakan juga bahwa api itu dapat di lihat dari Makkah dan perbukitan Bushra. Seorang lagi pemikir Muslim, Yusuf Abdullah al-Wabil, turut mengemukakan pendapat yang sama, bahwa api itu bukanlah api yang di maksudkan dalam riwayat di atas. Pada saat itu, tanda-tanda yang di sebut kemunculan bintang berekor, gerhana bulan dan matahari di dalam bulan Ramadhan, terjadinya pertumpahan darah dalam musim haji, dan kewafatan Raja Haramain (Raja Arab Saudi) adalah tanda dekat kemunculannya.

5.) TIGA PANGERAN ARAB SAUDI BERSENGKETA
Di antara tanda-tanda mendekati datangnya Imam Mahdi adalah terjadinya persengketaan tiga Pangeran Arab Saudi saat kematian Raja Arab Saudi. Seperti hadits yang di riwayatkan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Akan terjadi persengketaan saat kematian seorang Khalifah, lantas keluarlah seorang penduduk Madinah berlari menuju ke Makkah. Maka penduduk Makkah mendatanginya dan mengeluarkannya namun dia tidak suka. Mereka membai'atnya di antara rukun (Yamani) dengan Maqam Ibrahim. Lalu berangkatlah satu pasukan tentara dari Syam untuk mengejarnya. Maka mereka di telan bumi di daerah Baida' antara Makkah dan Madinah...". (HR.Abu Daud)
Negara Arab Saudi terkenal dengan "Piagam Abdul Azis" yang tertulis, "Selama anak-anak saya masih hidup, kekuasaan tidak akan berpindah kepada cucu-cucu saya", bahaya perselisihan akan bakal terjadi tentang siapa yang akan mewarisi tahta sekiranya anak-anak Abdul Azis sudah meninggal dunia. Karena ke semua saudara Raja Abdullah yang masih hidup telah lanjut usianya.
Dari melihat peta perpolitikkan Arab Saudi saat ini, bahwa saat ini Raja yang berkuasa adalah Raja Salman bin Abdul Azis al-Saud. Dan di kabarkan kesehatannya akhir-akhir ini mulai terganggu. Mungkinkah selepas ini, tahta Arab Saudi bakal di warisi oleh cucu Ibnu Saud itu. Arab Saudi kini mempunyai 'Tiga Pangeran Terkuat' di politik dan pertahanan keamanan yaitu :
1.) Muhammed bin Salman (Putra Raja Salman).
2.) Mut'ib bin Abdullah (Putra Almarhum Raja Abdullah).
3.) Khaled bin Abdullah (Putra Almarhum Raja Abdullah).

Masalahnya siapakah di antara mereka di atas yang berhak mewarisi tahta kerajaan Arab Saudi? Sudah pasti ke semua anak Raja-Raja Arab itu akan menuntut haknya yaitu ingin menjadi Raja Arab Saudi berikutnya. Dan ketika itu nanti terjadi maka kita harus berpegang teguh pada hadits berikut : Dari Tsauban ra Rasulullah SAW bersabda :
"Kelak tiga orang akan berperang di perbendaharaan kalian ini (yaitu Ka'bah), dan kesemuanya adalah anak Khalifah. Dan tidak ada yang menang melainkan satu orang, lalu muncullah panji-panji hitam dari wilayah timur, lantas mereka memerangi kamu (orang arab) dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami kaum sebelummu. Jika kalian melihatnya, maka berbai'atlah walaupun harus merangkak di atas salju, karena sesungguhnya dia adalah Khalifah Allah Al-Mahdi."

KESIMPULAN PENULIS
Dari kajian-kajian ilmu di atas, penulis menyimpulkan bahwa datangnya Imam Mahdi sudah hampir dekat. Dari fakta-fakta yang ada bagaimana perang di timur tengah tidak pernah berhenti. Bagaimana bangsa Rum (Rusia) benar-benar mendatangi negeri Syam (Suriah) itu semua telah terjadi. Kronologi selanjutnya yang akan terjadi adalah musim haji berdarah di Mina, jika Penganut Syiah pergi haji dan membuat kekacauan lagi. Yang nanti akan berlari seseorang yang ketakutan dari arah Madinah menuju ke Makkah, lalu bersembunyi di rumah salah seorang penduduk Makkah. Kemudian orang-orang Makkah meminta orang itu untuk keluar tetapi dia tidak menyukainya. Sehingga di bai'atlah dia di Ka'bah di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim. Dan jadilah Ia Imam Mahdi yang di nanti-nanti karena langsung di berikan Karomah kemuliaan dari Allah SWT. Dan setelah itu akan ada banyak rentetan perang yang akan dilaluinya. Dan pastilah saat itu akan datang jika Allah SWT sudah menakdirkannya nanti. Kita nanti harus berbai'at kepadanya, karena dialah Pemimpin dunia yang akan membawa kedamaian dan Syurga. Dan patokan kedatangan Beliau ketika nanti di siarkan di televisi di seluruh penjuru dunia, bahwa ada segerombolan tentara khas yang ingin memburu dan membunuh Imam Mahdi tetapi di telan oleh gurun pasir yang tiba-tiba pasir gurun itu menjadi pasir hidup. Maka musnahlah mereka semua yang berada dalam perjalan itu, berita itu akan kita saksikan nanti jikalau sudah di takdirkan Imam Mahdi untuk keluar dari persembunyiannya. Dan menurut Ramalan beberapa alim ulama, bahwa kebangkitan Ummat Islam pertama kali akan ada di Indonesia. Karena di Indonesialah yang nantinya akan ada banyak pasukan yang membantu Imam Mahdi dalam memerangi Dajjal di akhir zaman. Wallahu a'lam bi sawab.
Back to home

Insane